Cinta Pertama
Mika adalah
siswi kelas 2 SMA. Selama ini dia belum pernah jatuh cinta sebelumnya. Wajar
saja dia adalah gadis yang sangat cuek. Suatu ketika teman Mika yang bernama
Intan menyukai seorang pria dari kelas lain. Pria tersebut bernama Arya. Intan
meminta tolong kepada Mika agar dapat menemaninya ke kelas Arya. Sebagai teman
yang baik, Mika pun menemani Intan ke kelas Arya.
Sesampai dikelas
Arya, ternyata Arya sedang tidak berada dikelasnya. Intan sangat kecewa karena,
tidak dapat bertemu dengan pria pujaan hatinya. Mika dan Intan pun memilih
untuk kembali ke kelas mereka. Namun, saat mereka membalikkan badan ternyata Arya
bersama temannya datang menuju kelasnya. Intan
mulai salah tingkah karena, ia dan Mika masih berada di depan kelas
Arya.
Saat sampai
didepan kelasnya, Arya langsung bertanya kepada Mika “Hai, nama kamu siapa ?
bisa kah kita bertukaran nomor hp ?”. Mendengar perkataan Arya kepada Mika,
Intan pun langsung berlari meninggalkan Mika. Melihat temannya yang berlari
meninggalkan dirinya. Maka Mika pun
ingin mengejarnya. Saat ingin berlari, Mika tak sengaja menabrak salah satu
teman Arya yang bernama Dias. Mika pun meminta maaf kepada Dias sambil berlari
“Maaaaaaf” kata Mika sambil berlari mundur.
Mika berlari
mengejar dan berusaha untuk dapat meraih tangan Intan yang sedang berlari
sambil menangis. Akhirnya, Mika pun dapat meraih tangan Intan dan membuatnya
berhenti berlari. “Aku berjanji tidak akan mendekati Arya, walaupun kamu
membayarku untuk menyukainya. Aku berjanji” kata Mika kepada Intan yang sedang
menangis. “Kamu janji ?” Tanya Intan kepada Mika. “Iya aku berjanji” jawab
Mika. Mendengar jawaban dari Mika, Intan pun berhenti menangis dan memeluk
Mika.
Keesokan
harinya, saat Mika ingin berangkat kesekolah Mika bertemu Intan
“selamat
pagi” kata Mika kepada Intan sambil tersenyum.
“Pagi
juga” jawab Intan.
“Hari
ini kamu terlihat sangat senang sekali, ada apa ?” Tanya Mika dengan penasaran.
“Kemarin,
saat pulang sekolah aku bertemu dengan Arya dan kami bertukaran nomor” jawab
Intan sambil tersenyum
“Benarkah
? Kalau begitu bagus donk” Kata Mika.
“Iya”
kata Intan
Saat memasuki gerbang sekolah, Intan
dan Mika pun berlari menuju ke kelas mereka. Mereka berlari karena, mereka
terlambat. Saat berlari menuju kelasnya, Mika tiba-tiba terjatuh tepat di depan
kelas Arya dan Dias. Seluruh siswa yang berada di dalam kelas Arya dan Dias pun
tertawa. Mika si cewek cuek pun tak
menghiraukannya dan tetap berlari ke kelasnya. Saat sampai dikelas, ternyata
pelajaran telah dimulai. Mika dan Intan pun di hukum berdiri di depan kelas
sampai jam istirahat dan tak di perbolehkan mengikuti pelajaran.
Bel
istirahat pun berbunyi, Mika dan Intan sangat senang. Saat guru mereka telah
keluar dari kelas, Mika dan Intan pun masuk ke kelas dan segeran duduk di
bangku mereka masing-masing yang kebetulan berdekatan.
“Kamu
baik-baik saja ?” tanya Mika kepada Intan.
“Iya,
aku baik-baik saja” jawab Intan.
Arya,
Dias dan beberapa temannya lewat di depan kelas Mika dan Intan.
“Arya
memang tampan” kata Intan sambil tersenyum.
“Hey...
sadarlah, ayo kita ke kantin !” kata Mika
“Hemm
ayo” kata Intan.
Dikantin,
Mika dan Intan bertemu dengan Arya dan Dias yang juga sedang makan dikantin.
Intan pun yang melihat mereka langsung menghampiri mereka dan meninggalkan Mika
sendiri.
“Hai”
kata Intan.
“Hai
juga” kata Arya.
“Mm..
kalau gitu aku pergi dulu yah” kata Intan.
“Kamu
disini saja gabung sama kami, kamu mau kan ?” tanya Arya.
“Baiklah”
jawab Intan dengan gugup.
“Kalau
begitu aku pergi dulu yah” kata Dias kepada Intan dan Arya
“Baiklah,
sampai jumpa” kata Arya.
Karena,
ditinggalkan oleh Intan, Mika pun pergi ke tempat kesukaannya yang ada
disekolah yaitu, perpustakaan. Tak lama kemudian bel tanda berakhirnya istirahat
pun berbunyi. Mika yang sedang berada diperpustakaan pun berlari ke kelasnya
agar tak terlambat lagi.
Saat
jam pulang tiba, Mika tampak bingung mencari handphonenya yang hilang.
“kamu
letakkan dimana handphone kamu ?” tanya Intan kepada Mika.
“Kalau
aku mengetahuinya, aku tidak akan mencarinya” jawab Mika
“Baiklah
aku akan menghubunginya lagi, kamu carilah di tempat yang terakhir kamu
kunjungi. Ini kan hari terakhir kita sekolah karena kita akan libur. Jadi, kamu
harus cepat menemukan handphone kamu” kata Intan
“Iya,
iya aku mengerti, aku akan ke perpustakaan.” Kata Mika sambil berlari
Saat
Mika sampai diperpustakaan, Mika mencari handphonenya di dalam perpustakaan.
Tiba-tiba ia mendengarkan dering panggilan di handphonenya, Mika pun menemukan
handphonenya di rak buku perpustakaan dan segera menjawab panggilan di
handphonenya.
“Terima
kasih Intan aku sudah menemukannya” kata Mika yang menjawab panggilan di
handphonenya
“Syukurlah
kau telah menemukan hanphonemu Mika”
Mika sangat kaget karena, ia tak mengenali
suara yang menelfonnya.
“Siapa kamu ?” Kata Mika kepada yang menelfonnya.
“Aku..... Rahasia” jawab orang misterius yang sedang
menelfon.
Orang tersebut pun mematikan telfonnya.
Mika tampak kaget dan penasaran akan pria misterius yang menelfonnya. Karena
hali ini, Mika dan pria misterius itu pun selalu berhubungan selama liburan
melalui telfon. Mika selalu menanyakan ciri-ciri tentang pria misterius itu.
Namun, pria tersebut tak ingin memberitahukan Mika ciri-cirinya.
Hari libur pun telah selesai, Mika dan
pria misterius itu berjanji untuk bertemu ditaman sekolah sesudah upacara. Saat
upacara telah selesai, Mika menuju ke taman sekolah. Di taman, dia tak
menemukan siapa pun. Karena merasa kecewa, Mika pun berbalik dan ingin kembali
ke kelasnya. Alangkah terkejutnya Mika saat ia berbalik, dia melihat seorang
pria yang ternyata adalah teman Arya sambil membawa boneka. Mika pun
berpura-pura kalau tidak melihat teman Arya tersebut.
“Kamu tidak tahu aku ?” tanya teman Arya.
“Kamu teman Arya tapi, aku lupa nama kamu” jawab
Mika dengan cuek.
“Nama ku Dias, dan aku adalah pria yang selalu
menelfon mu dan aku adalah pria yang telah membantu menemukan handphonemu” kata
pria tersebut.
Mika yang kaget dengan perkataan pria
tersebut, lari meninggalkannya sendiri di taman dan segera kembali ke kelas.
“Jadi bagaimana ? siapa pria itu?” tanya Intan ang
sudah menunggu Mika dikelas.
“Pria itu adalah teman baik Arya” jawab Mika.
“Teman baik Arya? Maksud kamu Dias” tanya Intan
kembali.
“Iya” jawab Mika
“Oh..” kata Intan.
Saat pulang sekolah, Mika memutuskan
untuk pulang sendiri. Diperjalanan pulang, Mika melihat Dias sedang bertengkar
dengan seorang cewek. Mika tetap saja jalan dan tak menghiraukan mereka. Dias
yang melihat Mika, berusaha untuk menahan Mika tetapi, cewek yang bersamanya
tak membiarkannya pergi.
Keesokan harinya, Mika berangkat sekolah
seperti biasanya. Pagi itu, Dias telah menunggu Mika di depan gerbang sekolah.
Dan lagi-lagi Mika tak menghiraukannya dan tetap jalan masuk kesekolah.
“Mika, aku ingin mengatakan sesuatu. Bisakah kita
berbicara sebentar saja?” tanya Dias.
Mika
tak menjawab pertanyaan Dias dan tetap saja jalan meninggalkan Dias di gerbang.
Suatu ketika, Mika dan Dias bertemu di perpustakaan.
“Apa yang kau lakukan disini ?” Tanya Dias kepada Mika.
“Aku ingin membaca bukulah” jawab Mika dengan cuek.
“Aku hanya ingin bilang kalau cewek yang kamu lihat
kemarin adalah mantan pacarku” kata Dias
“Lalu hubungannya dengan ku apa ?” tanya Mika.
“Aku hanya takut kamu salah paham, itu saja” kata
Dias.
Setelah
mendengar perkataan Dias, Mika merasa tenang dan lega. Mika tak mengerti apa
yang sedang terjadi pada dirinya. Saat mendengar penjelasan Dias, Mika merasa
canggung berada di dekat Dias. Suasana hening selama beberapa menit.
“Aku pulang dulu yah” kata Mika.
“Mari aku antar kamu pulang” kata Dias.
“Tidak usah, aku akan pulang sendiri saja” kata Mika
dengan gugup.
“Tidak apa-apa, ayo” kata Dias sambil tersenyum
“Ba-baiklah” kata Mika.
Di
perjalanan pulang, mereka tak mengatakan apapun. Suasana hening, hingga
akhirnya sampai didepan rumah Mika.
“Terima kasih” kata Mika
“Iya, sama-sama. Kalau begitu aku pulang dulu yah”
kata Dias
“Iya, hati-hati dijalan” kata Mika.
Mika
langsung masuk kekamarnya, dan terus saja memikirkan Dias. Mika berfikir kalau
ia telah jatuh cinta kepada Dias.
“Apakah aku jatuh cinta? Cinta pertamaku adalah
Dias?” gumam Mika sambil tersenyum
Tak
lama setelah mereka akrab, Mika dan Dias pun berpacaran. Mereka adalah pasangan
yang paling terkenal disekolah mereka. Mika dan Dias telah berpacaran selama 1
tahun, hingga akhirnya mereka putus saat kelulusan mereka di Sekolah Menengah
Atas (SMA). Mereka putus karena, semenjak kelulusan Dias tak pernah menghubungi
Mika lagi ia hanya mengirimkan Mika sebuah pesan singkat yang bertuliskan “Mika,
maaf kita harus putus”. Mika tak percaya akan hal yang dilakukan oleh Dias
kepadanya, tapi itu sudah terjadi Mika tak bisa berbuat apa-apa.
Mika
kini telah masuk universitas yang sangat bagus berkat usaha kerasnya. Di
universitas tersebut dia bertemu dengan seorang senior yang sangat baik
kepadanya. Ternyata, senior tersebut menyukai Mika. Karena, bantuan Intan
senior tersebut yang bernama Ilham pun dapat berpacaran dengan Mika. Mika telah
menemukan cinta keduanya, tetapi ia tak pernah melupakan cinta pertamanya
yaitu, Dias yang telah putus 1 tahun yang lalu.
Arya
dan Mika tak sengaja bertemu di supermarket. Mika menanyakan kabar Dias kepada
Arya. Mika sangat kkaget dan air matanya pun menetes saat Arya bilang bahwa
Dias sekarang berada di rumah sakit karena, telah mengidap penyakit tumor otak
selama 1 tahun. Arya juga bilang kepada Mika kalau sebenarnya Dias sangat
mencintai Mika sampai kapanpun, bahkan saat Dias meminta putus kepada Mika.
Pendengar perkataan Arya, Mika pun langsung pergi ke rumah sakit di tempat Dias
di rawat.
Saat
masuk ke kamar rawat Dias, Mika melihat Dias sedang tertidur dan terbangun
akibat kedatangan Mika. Dias sangat kaget melihat kedatangan Mika, ia tak
menyangka kalau Mika akan datang melihatnya. Mika yang melihat Dias pun langsung
berlari menghampirinya dan memeluk Dias sambil menangis.
“Sudahlah jangan menangis, nanti kamu jadi jelek
loh” kata Dias sambil memeluk Mika.
“Jadi, ini alasan kamu sehingga kamu meninggalkan ku
?” kata Mika sambil melepaskan pelukannya.
“Aku tidak ingin melihat mu menangis, jadi aku tak
mau kau mengetahui keadaanku. Dan sekarang kamu sudah memiliki pacar yang lebih baik. Dia akan mungkin lebih mengerti dan perhatian sama kamu” kata Dias
“Tidak, kamulah cinta pertamaku, aku mencintaimu
lebih dari siapapun” kata Mika sambil meneteskan air mata.
Mendengar
perkataan Mika, Dias hanya bisa tersenyum. Mika telah membuat keputusan bahwa
Mika akan menunda kuliahnya dan merawat Dias sampai sembuh. Walaupun kesembuhan
itu tidak mungkin terjadi karena, Dias telah mengidap tumor otak stadium akhir
yang sudah tak bisa di sembuhkan lagi tapi, Mika percaya akan mukjizat dari
Yang Mah Kuasa.
Di
hari ulang tahun Mika yang ke-21 tahun, Mika mendapat berita buruk dari
keluarga Dias. “Dias sedang kritis di rumah sakit” kata Ibu Mika dengan wajah
yang sedih.
“Darimana ibu mengetahuinya ?” tanya Mika.
“Kakaknya baru saja menelfon dan memberitahukan
berita ini” kata Ibu Mika.
Mika
yang mendengar berita ini, langsung berangkat ke rumah sakit. Mika terus
berlari sekuat tenaga sambil meneteskan air mata. Sesampai di rumah sakit, Mika
melihat Dias sedang terbaring lemah di tempat tidurnya. Dokter tak bisa berbuat
apa-apa lagi, kondisi Dias sudah kritis. Mika jalan perlahan menghampiri kasur
Dias dan saat ia melihat wajah Dias, ia langsung meneteskan air mata diwajah
Dias. Dias membuka matanya secara perlahan dan berusaha mengangkat tangannya
untuk menghapus air mata Mika.
“Mika, kamu jangan menangis, inikan hari ulang
tahunmu, jadi kamu harus tersenyum. Oh iya, maaf aku tak bisa memberikan hadiah
untukmu” kata Dias pelan sambil tersenyum kecil menahan air matanya.
“Tidak apa-apa, aku hanya ingin agar kamu bisa
menjadi pasangan hidupku” kata Mika sambil menangis.
“Mika, aku punya satu permintaan. Apakah kamu bisa
mengabulkannya ?” tanya Dias.
“hem, aku bisa. Katakanlah permintaanmu” jawab Mika.
“Aku ingin melihatmu tersenyum manis kepadaku,
apakah kamu bisa melakukannya ?”Tanya Dias
“Tentu, tentu aku bisa melakukannya”jawab Mika
sambil meneteskan air mata
Mika
pun segera menghapus air matanya dan berusaha tersenyum manis kepada Dias.
Walaupun itu sulit, Mika tetap berusaha melakukannya. Setelah Mika tersenyum,
Dias mengatakan sesuatu kepada Mika sambil tersenyum dan memegang tangan Mika.
Yang Dias katakan yaitu “Aku Mencintaimu sungguh mencintaimu. Aku mohon bahagia
dan senyumlah walaupun tanpa aku. Aku mencintaimu”. Setelah mengatakan hal
tersebut, Dias pun pergi meninggalkan Mika untuk selamanya. Mika sangat
terpukul dengan kepergian Dias, namun ia selalu mengingat perkataan Dias dan
dia pun selalu berusaha tersenyum di kehidupannya walaupun sebenarnya ia lagi
sedih dan ia juga telah menyelesaikan kuliahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar